Tahukah Anda bahwa design system merupakan hal penting yang berguna untuk membuat suatu program. Tidak heran jika banyak perusahaan-perusahaan yang sangat membutuhkannya untuk suatu program atau project yang sedang mereka kerjakan. Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, bisa menggunakan Unified Modeling Language atau yang disingkat dengan UML.
Mungkin bagi Anda istilah UML atau Unified Modeling Language terdengar asing bagi Anda yang baru pertama kali mendengar istilah tersebut. Metode tersebut merupakan metode gabungan Rumbaugh, Booch, dan juga Jacobson. Banyak kalangan yang menggunakan Uml sebagai bahasa pemodelan. Selain itu, kemunculan Unified Modeling Language juga mempermudah system developer agar bisa berdiskusi menggunakan bahasa pemodelan dengan
lebih mudah untuk dipahami.
Adapun dari kegunaan UML yaitu untuk memodelkan sistem dengan konsep yang berorientasi object dan juga dapat menciptakan bahasa pemodelan yang mampu digunakan manusia ataupun mesin.
Pengertian dan Sejarah Singkat Mengenai Unified Modeling Language
Unified Modeling Language merupakan kumpulan bahasa yang berguna untuk melakukan sebuah abstraksi sistem yang berbasis objek. Selain itu, UML juga bisa digunakan untuk mempermudah dalam pengembangan aplikasi secara berkelanjutan.
Sejarah Singkat UML

UML dimulai secara resmi pada Oktober 1994, ketika Rumbaugh menggabungkan kekuatan dengan Booch. Mereka berdua lalu bekerja bersama di Relational Software Cooperation. Proyek ini memfokuskan pada penyatuan metode booch dan Rumbaugh(OMT). Pada bulan October 1995, UML merilis versi 0.8 dan pada waktu yang sama juga Jacobson bergabung dengan Relational. Cakupan dari UML pun semakin meluas. Kemudian dibangunlah persatuan untuk UML dengan beberapa organisasi yang akan menyumbangkan sumber dayanya untuk bekerja, mengembangkan,dan melengkapi UML.
Modeling Language versi 1.0.
Tidak hanya berhenti pada itu saja, namun di bulan September tahun 1997 UML yang versi 1.1 juga lahir dengan delapan buah diagram. Diantaranya: Use case diagram, activity diagram, collaboration diagram, statechart diagram, sequence diaram, deploymet diagram, dan juga component diagram. Kemudian pada bulan November Unified Modeling Language diakui sebagai bahasa pemodelan untuk aplikasi object oriented.
Bagian Utama Unified Modeling Language (UML)

Setelah mengetahui pengertian dari UML, berikut bagian utama Utama Unified Modeling Language yang dapat anda ketahui :
1. View
Bagian yang pertama yaitu view. Bagian ini berguna untuk melihat sebuah sistem yang telah dimodelkan dari sejumlah aspek berbeda. Dengan kata lan, view merupakan suatu abstraksi dan berisi beberapa diagram. Jenis view yang ada di dalam UML yaitu logical view, use case view, concurrency view, serta deployment view.
-
Logical View
Logical view digunakan untuk mendeskripsikan fungsionalitas dari struktur statis ( class, relationship, dan juga object), sistem, dan juga kolaborasi dinamis ketika object mengirim sebuah pesan ke object yang lain di dalam fungsi tertentu. Logical view ini digambarkan di dalam class diagrams. Selan itu, logical view cocok digunakan bagi para designer (perancang) dna developer ( pengembang).
-
Use Case View
Use case view digunakan untuk mendeskripsikan fungsionalitas sebuah sistem yang harus dilakukan sesuai apa yang diinginkan oleh eternal actors. Actor yang melaukan interaksi degan sebuah sistem bisa berupa user maupun sistem lainnya. Use case view digunakan oleh designer, pelanggan, developer, dan juga penguji sistem.
-
Concurrency View
Concurrency view digambarkan di dalam 2 diagram yiatu diagram dinamis (squence, state, activity diagrams, dan juga collaboration) dan juga diagram implementasi (deployment dan component diagram). Selain itu, Concurrency view membagi sistem ke proses dan prosesor. View ini digunakan untuk para developer,integrator (pengintegrasi), serta penguji.
-
Deployment View
Deployment view merupakan view yang mendeskripsikan fisik suatu sistem seperti komputer serta perangkat (nodes) dan juga bagaimana hubungannya dengan yang lain. Deployment view digunakan bagi pengembang(developer), penguji, dan juga pengintegrasi serta dideskripsikan dalam deployment diagram.
2. Diagram
Diagram dengan bentuk grafik menunjukkan simbol suatu elemen model dan disusun untuk menggambarkan aspek atau bagian tertentu. Sebuah diagram adalah bagian dari sebuah view tertentu, saat digambarkan umumnya dialokasikan bagi view tertentu. Untuk jenisnya, ada beberapa jenis diagram yaitu:
-
Class Diagram
Class diagram merupakan sebuah diagram yang mengilustrasikan struktur class yang statis (statis class) dalam sebuah sistem. Class sendiri merepresentasikan suatu hal yang ditangani sistem dan bisa berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara seperti associated, specialed, dependent, dan juga package. Sebuah sistem pada umumnya memiliki sejumlah class diagram.
-
Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan beberapa external actors serta hubungannya dengan use case (deskripsi fungsi, disediakan sistem dengan bentuk teks) Use case dideskripsikan hanya yang terlihat oleh actor dari luar.
-
State Diagram
State diagram merupakan diagram yang menggambarkan seluruh kondisi (state) yang dimiliki suatu object. Object tersebut dari sebuah class serta dalam keadaan yang mengakibatkan state berubah.
-
Squence Diagram
Squence diagram adalah diagram yang menggambarkan kolaborasi yang dinamis antara beberapa object. Kegunaannya yaitu menunjukkan serangkaian pesan antara interaksi object yang dikirim.
-
Collaboration Diagram
Diagram yang menggambarkan kolaborasi yang dinamis seperti sequence diagram. Saat menunjukkan pertukaran pesan, collaboration diagram menggambarkan suatu
object serta hubungannya (mengacu konteks). -
Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan serangkaian aliran aktivitas serta digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang dibentuk ke dalam suatu operasi.
-
Component Diagram
Component diagram merupakan diagram yang mendeskripsikan struktur fisik dari sebuah kode komponen. Component bisa berupa source code, excutable component, maupun component biner.
-
Deployment Diagram
Deployment diagram merupakan diagram yang mendeskripsikan arsitektur fisik perangkat lunak sebuah sistem dan perangkat keras. Selain itu, diagram ini juga memperlihatkan hubungan antara komputer dan perangkat (nodes) serta jenis hubungannya.
Baca Juga : Mengenal Sekilas Jenis-Jenis Flowchart Pada Pemrograman Website Dan Aplikasi
Cara Membuat Unified Modeling Language (UML)

Jika anda ingin menerapkan diagram UML ini pada bisnis anda, Yuk simak cara membuat Unified Modeling Language ni :
-
Buatlah Functional Requirement
Anda harus membuat tulisan yang isinya bercerita tentang suatu sistem yang akan dibuat. Anda bisa menuliskan program yang akan dibuat seperti apa.
-
Buat Use Case Diagram
Selanjutnya, buatlah actor untuk berperan di sistem. Aktor tersebut seperti pembeli, pegawai, supplier, dan manager. Anda gambarkan actor tersebut bisa melakukan apa
saja di sistem. -
Buat Class Diagram
Buat class yang ada di sistem, kemudian tentukan attribute-nya. Class tersebut nantinya digunakan untuk pengkodingan program. Buat Squence Diagram dengan Skenario yang telah Dibuat Anda buat sequence diagram dengan scenario yang telah dibuat. Squence diagram ini merupakan model yang lebih rinci dari scenario yang telah dibuat oleh Anda.
- Buat Activity Diagram
Langkah yang terakhir yaitu buatlah activity diagram. Setelah langkah sebelumnya telah selesai dilakukan, Anda dapat menggambarkan bagaimana keseluruhan sistem bekerja. Demikian penjelasan mengenai Unified Modeling Language(UML). Kemunculan UML dapat mempermudah kalangan programmer untuk membuat suatu program dengan menggunakan bahasa pemrograman yang berbasis objek.
Baca Juga : Tutorial Cara Remote Server Dengan Menggunakan SSH
Kesimpulan dan Penutup
Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada banyak jenis diagram akan tetapi tidak semuanya harus dipakai, Anda bisa menggunakannya sesuai kebutuhan. Nantinya Unified Modeling Language tersebut akan dipakai oleh seorang programmer untuk melakukan koding.
Tugas membuat Unified Modeling Language merupakan tugas bagi system analyst bukan tugas programmer. Seorang programmer menjadikan UML untuk sebuah acuan saat melakukan koding. Cara membuat unified modelling language : Buatlah Functional Requirement, Buat Use Case Diagram, Buat Class Diagram.
Dalam menerapkan UML ini pada analisis kerja maupun aplikasi anda. Pastikan anda telah mengetahui perbedaan dan cara kerja tiap diagram. Masing – masing diagram juga mendeskripsikan perbedaan cara kerja. Maka dari itu jika anda menggunakan analisis UML ini. Perlu diperhatikan penerapannya pada bisnis anda.
The post Mengenal Apa itu Unified Modeling Language (UML) [Panduan Lengkap] appeared first on IDCloudHost.